TfCoBUA5GUO9GUA5BUM7TSAp
Anda cari apa?

Labels

SIEJ dan Ekuatorial Gelar Workshop Reportase Keuangan Berkelanjutan dan Transisi Energi

 

Suasana Workshop Reportase Keuangan Berkelanjutan
dan Transisi Energi di Indonesia

Babad.Id | Stori Loka Jawa — Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) bersama Ekuatorial menggelar workshop reportase bertema Keuangan Berkelanjutan dan Transisi Energi pada Sabtu Kliwon–Minggu Legi, 29–30 November 2025 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat. 

Kegiatan ini dihadiri jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat kapasitas liputan isu lingkungan, energi, dan pembiayaan berkelanjutan.

Ketua SIEJ, Joni Aswira, menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai lanskap keuangan berkelanjutan dan transisi energi di Indonesia, memperdalam pemahaman jurnalis mengenai dampak pembiayaan energi terhadap komunitas rentan, serta membekali peserta dengan strategi dan alat untuk menghasilkan liputan berbasis bukti. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi antara jurnalis dan organisasi masyarakat sipil.

Pada sesi materi pertama, Rani Septyarini dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) membawakan paparan Membedah Keuangan Berkelanjutan dan Peta Jalan Transisi Energi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa keuangan berkelanjutan ditujukan untuk mendukung kegiatan ekonomi yang tidak merusak lingkungan serta menjaga masyarakat dari risiko iklim.

“Karena pembangunan membutuhkan uang, keuangan itu menentukan apakah uang menguatkan atau merusak masa depan,” ujarnya.

Selanjutnya, Mutya Yustika dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) memaparkan peluang dan tantangan transisi energi, termasuk perbandingan biaya energi fosil dengan energi surya dan angin. Ia juga menyoroti tingginya biaya energi nuklir serta perkembangan transisi energi di negara lain seperti Australia dan Jepang.

Materi teknik investigasi Follow the Money dibawakan oleh Zaki Amali dari Trend Asia, yang memperkenalkan metode pelacakan aliran dana lembaga keuangan ke proyek-proyek lapangan. Peserta juga mempraktikkan penggunaan Google dorking.

Sesi studi kasus sektor kehutanan menghadirkan Linda Rosalina dari TuK Indonesia, yang mengulas dampak pembiayaan sektor kehutanan terhadap lingkungan dan hak masyarakat adat, termasuk pentingnya prinsip Free, Prior, and Informed Consent (FPIC).

Pada hari kedua, Dwi Rahayu Ningrum dari PRAKARSA menyampaikan studi kasus industri nikel dengan fokus pada dampak sosial, keadilan gender, dan hak asasi manusia. Materi jurnalisme investigatif kemudian disampaikan oleh Chandra Iswinarno dari Suara.com, yang memberikan strategi dan pendekatan untuk meliput isu lingkungan dan keuangan yang kompleks.

Menjelang penutupan, peserta mengikuti sesi Pengembangan Ide dan Proposal Liputan bersama Asep Saefullah (SIEJ/Ekuatorial) untuk mulai merancang proposal liputan investigatif yang dapat diajukan dalam program story grant.

Salah satu peserta, Siti Fatonah dari Kutub.co Bandung, mengaku antusias mengikuti kegiatan ini. “Seruu sekali yah, secara materi memang diperlukan banget untuk media. Masukannya paling waktunya aja yang kaya sebentar-sebentar jadi kaya keburu-buru dan kurang dalam sih. Apalagi yang tentang penulisan investigasi, kayanya perlu ada waktu khusus,” ujarnya.

0Komentar

Tambahkan komentar
© Copyright - berita.babad.id

Info

  • Griya Lestari D3 12A, Ngaliyan, Kota Semarang
  • +628587503514
  • redaksibabad.id@gmail.com