Reuni Alumni Santri Roudloh Al-Tohiriyah Kajen, Ini Pesan Abah Muadz dan Ning Nawal

Daftar Isi

Hj Nawal Nur Arafah atau yang akrab disapa Ning Nawal menyampaikan mauidloh hasanan dalam acara Halalbihalal dan Reuni Alumni Santri Roudloh Al-Tohiriyah Kajen, Minggu Kliwon, 13 April 2025.
Hj Nawal Nur Arafah atau yang akrab disapa Ning Nawal menyampaikan mauidloh hasanah dalam acara Halalbihalal dan Reuni Alumni Santri Roudloh Al-Tohiriyah Kajen, Minggu Kliwon, 13 April 2025.
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Keluarga Alumni Pesantren Putri Roudloh Al Thohiriyah menyelenggarakan reuni akbar dan halalbihalal, Minggu Kliwon, 13 April 2025.

Bertempat di aula pesantren, para alumni lintas generasi dari angkatan pertama (1984) sampai angkatan terbaru (2024) hadir dalam acara ini. Raut bahagia terpancar dalam wajah mereka.

Pesantren putri yang berdiri sejak 1984 di Kajen, Margoyoso, Pati ini diasuh oleh KH Ahmad Muadz Tohir.

Dalam sambutannya Abah Muadz berpesan kepada para santri untuk senantiasa dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan syariah.

Pengasuh Pondok Pesantren Putri Roudloh Al Thohiriyah KH Ahmad Muadz Tohir.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Roudloh Al Thohiriyah KH Ahmad Muadz Tohir.

"Kalau ingin solih fi kulli zamanin wa makanin harus pertimbangan syariah di mana pun dan kapan pun," katanya. 

Kemudian Abah Muadz memberikan ijazah salat hajat untuk para alumni yang hadir.

Setelah itu, mauidhoh hasanah bertema "Perempuan Berdaya, diri berdaya mengabdi untuk sesama," yang disampaikan oleh Ketua TP PKK Jawa Tengah Hj Nawal Nur Arafah.

Ning Nawal, begitu biasa ia dikenal, menyampaikan seorang perempuan berdaya harus mengatur mental dan keadaan, harus tawadhu'.

"Perempuan sebagai istri, tidak hanya menjaga perasaan suami, tetapi juga harus menjaga keimanan. Menjadi madrosatul ula (madrasah pertama) bagi anak-anaknya, menjaga salat jamaah di rumah. Menjaga ilmu, amal, dan wirid," jelas Ning Nawal, yang merupakan alumnus Mathali'ul Falah Kajen 2005.

Ning Nawal juga berpesan, man la ya'riful hushul harroma minal wushul, artinya orang yang tidak mengetahui dia berasal dari mana, maka diharamkan mendapatkan tujuannya.

Ketua alumni al-mardliyah, Husnul Khotimah, mengatakan untuk komitmen membangun kesadaran diri, tidak terjebak dengan perbedaan lintas generasi.

"Membangun kesadaran diri untuk aktif dan bergerak di keluarga alumni agar terjalin silaturahmi yang baik. Penting juga selalu mengingat dari mana kita berasal dalam hal ini pesantren putri Roudloh Al Thohiriyah sebagai dasar ke mana kita akan menuju (bermasyarakat)" ujar Husnul yang juga Wakil Rektor bidang kemahasiswaan Institut Agama Islam Cirebon.***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar