Dari Kotak Suara ke Layar Digital: SMK NU Al Hidayah Wujudkan Demokrasi Sekolah Lewat E-Voting Ciptaan TJKT

Daftar Isi

 

SMK NU Al Hidayah Kudus terapkan e-voting dalam pemilihan ketua OSIS, IPNU, dan IPPNU, 21 Oktober 2025.

KUDUS, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Seiring pesatnya perkembangan teknologi di era digital, SMK NU Al Hidayah tak mau tertinggal dalam berinovasi. Sekolah ini berhasil menerapkan sistem e-voting dalam pemilihan ketua OSIS, IPNU, dan IPPNU pada 21 Oktober 2025. Sebuah langkah maju menuju demokrasi sekolah yang lebih efisien, cepat, dan transparan.

Guru SMK NU Al Hidayah, Umayanti mengatakan e-voting mulai diterapkan sekitar tiga tahun lalu atas gagasan kepala sekolah. Berbekal jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta dukungan para guru IT yang kompeten, sekolah berinisiatif mengembangkan sistem pemilihan berbasis digital agar lebih relevan dengan tuntutan zaman.

Sosialisasi sistem baru ini dilakukan secara bertahap melalui wali kelas dan video tutorial yang dibagikan di setiap grup kelas. Siswa pun mendapat pendampingan langsung agar memahami langkah-langkah penggunaan aplikasi. Hebatnya, aplikasi e-voting ini dibuat hanya dalam tiga hari oleh tim siswa jurusan TJKT, dengan hasil yang memuaskan. Meski sempat menghadapi kendala jaringan dan error pada beberapa perangkat, semua hambatan berhasil diatasi berkat kerja sama tim dan penggunaan jaringan yang lebih stabil.

Dari sisi efisiensi waktu, manfaatnya benar-benar terasa. Jika dulu pemilihan manual bisa berlangsung berjam-jam, kini seluruh proses dapat diselesaikan hanya dalam waktu sekitar satu jam. Selain cepat, sistem ini juga dinilai lebih aman, praktis, dan ramah lingkungan karena tidak membutuhkan kertas sama sekali.

Menurut Fachri, pembimbing sekaligus pengembang utama aplikasi, ide e-voting ini lahir dari kebutuhan untuk menghadirkan solusi praktis dan inovatif bagi proses demokrasi di sekolah. “Aplikasi ini bukan hanya alat pemilihan, tapi juga sarana belajar kolaboratif antara guru dan siswa di bidang pengembangan teknologi,” jelasnya.

Aplikasi e-voting SMK NU Al Hidayah memiliki dua metode akses: melalui QR Code untuk siswa kelas X dan XI, serta username dan password khusus bagi guru dan siswa kelas XII yang sedang melaksanakan PKL. Salah satu fitur andalannya adalah token tunggal, yang memastikan setiap pengguna hanya dapat memilih satu kali—menjamin hasil pemilihan tetap adil dan valid.

Dari sisi keamanan, aplikasi ini menggunakan server internal sekolah, bukan hosting luar, sehingga data pemilih lebih terlindungi. Meski sempat muncul kendala pada perangkat dengan sistem lama, tim pengembang cepat tanggap dengan memberikan solusi: menggunakan browser yang lebih kompatibel seperti Google Chrome.

Tak berhenti di situ, tim pengembang berencana melangkah lebih jauh dengan membuat versi Android agar lebih mudah diakses oleh seluruh warga sekolah. Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa SMK NU Al Hidayah adalah sekolah yang adaptif terhadap kemajuan teknologi, sekaligus wadah lahirnya generasi muda kreatif, kolaboratif, dan melek digital.***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar