71 Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNNES Kantongi Sertifikat Desain Junior BNSP: Pertegas Kompetensi Media Pembelajaran
Sebanyak 71 Mahasiswa Teknologi Pendidikan FIPP UNNES Lulus Ujian Sertifikasi Kompetensi Operator Desain Junior. Bukti keahlian DKV relevan untuk media pembelajaran.
![]() |
Mahasiswa Prodi Teknologi Pendidikan FIPP UNNES mengikuti ujian sertifikasi kompetensi DKV bersama LSP Komsindo, 16 Juni 2025. (dok TP UNNES) |
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) memperkuat daya saing lulusannya di dunia kerja. Sebanyak 71 mahasiswa berhasil lolos dan mengantongi sertifikat Operator Desain Junior usai menjalani ujian kompetensi Desain Komunikasi Visual (DKV).
Ujian sertifikasi yang menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Komunikasi dan Siaran Indonesia (Komsindo) ini telah dilaksanakan di Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, pada 16 Juni 2025. Hasilnya, puluhan mahasiswa TP FIPP UNNES kini resmi diakui kompetensinya dengan standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pondasi Inti Profesi dan Daya Saing
Koordinator Program Studi Teknologi Pendidikan UNNES, Dr. Yuli Utanto, M.Si., menjelaskan urgensi tinggi dari sertifikasi DKV ini, terutama dalam konteks peran lulusan sebagai perancang dan pengembang media pembelajaran. Menurut Yuli, DKV adalah pondasi utama bagi mahasiswa TP.
“Mahasiswa Teknologi Pendidikan dituntut merancang media pembelajaran yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan. Desain visual yang baik, seperti infografis atau visualisasi data, terbukti meningkatkan daya ingat atau retensi informasi pada peserta didik, jauh lebih baik daripada teks murni,” ujar Yuli.
Lebih lanjut, Yuli menegaskan bahwa sertifikat kompetensi ini memiliki nilai jual tinggi di bursa kerja. Sertifikasi resmi menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak sekadar lulus mata kuliah, tetapi benar-benar menguasai keahlian praktis DKV sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
“Sertifikat ini akan dicantumkan dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Ini faktor pembeda yang kuat saat mereka melamar pekerjaan di industri kreatif, e-learning developer, instructional designer, atau bahkan di instansi pendidikan yang membutuhkan SDM pengembang media unggulan,” kata Yuli.
Kesiapan Hadapi Industri Digital dan Edu-Tech
Unit kompetensi yang diujikan dalam sertifikasi ini meliputi aspek penting dalam industri digital, yaitu: Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain, Menciptakan Karya Desain, Membuat Materi Siap Produksi, dan Menerapkan Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.
Kemampuan-kemampuan ini membuktikan lulusan TP UNNES siap beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, khususnya dalam penguasaan tools desain standar industri.
Dengan kompetensi DKV yang tersertifikasi, lulusan memiliki peluang lebih luas untuk berkarir sebagai visual designer untuk platform edukasi, motion graphic designer, atau UI/UX designer untuk aplikasi pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan, DKV bukan sekadar kemampuan tambahan, melainkan kompetensi inti untuk menerjemahkan teori pembelajaran ke dalam media visual yang fungsional dan efektif.***
Posting Komentar