Ngayomi Langkah, Ngayuh Berkah: Pengalama Pertamaku Menabung di Bank BCA Syariah

Table of Contents

Ilustrasi transaksi digital (Sumber: unsplash.com/Vitaly Gariev)

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - 
Sedulur babad.id, di tengah gaman ing jaman (derasnya arus zaman) yang serba cepat ini, sebagai wong Jawa tulen yang kekinian, Geyraldi (28) atau lebih akrab dipangil Gerry mulai mendambakan titik temu antara ambisi kadonyan (duniawi) dan tentram ing ati (ketenangan hati). 

Ini adalah pengalaman pertamanya menabung di bank, BSya by BCA Syariah, setelah sekian lama menabung di celengan ayam.

Gerry mengaku bahwa pada tahun ketiganya menabung, sekitar 2024, jumlah uang di dalam celengan itu tidak sesuai dengan perkiraannya.

“Aku konsisten nabung, tapi margin mbetok (membongkar celengan) adohe (jauh),” cerita Gerry.  

Momen membongkar celengan ayam itu selalu ditunggu-tunggu, belum lagi sensasi satisfying  memecah celengan setelah sekian lama menahan diri untuk mengumpulkan uang.

Menurutnya menabung itu seperti ngumpulke ambisi kedonyan (mengumpulkan ambisi dunia). 

“Tapi nek dicolongi (dicuri), ya ngentekne ati,” Gerry menambahkan. 

Sejak saat itu, ia merasa perlu memindahkan uangnya di tempat yang lebih aman dan selalu dalam pengawasannya. 

“Awal aku nabung We (sapaan akrab Gerry dengan penulis), aku masukin tas yang biasa aku bawa kemana-mana, tapi masih sering hilang, jadi kayaknya aku merasa perlu nabung di bank tapi potongan bulanannya jangan banyak-banyak,” tutur warga Kediri ini. 

Saat itu Gerry memang baru menyelesaikan masa studi perkuliahan dan sedang transisi ke masa kerja, sehingga biaya potongan per bulan sangat dipertimbangkan. 

Nabung, tapi Takut Riba

Lulus kuliah di Kediri adalah awal perjalanan baru bagi Gerry, terutama soal keuangan. Sebagai orang yang sangat  memegang teguh konsep keberkahan, ia merasa asing dan was-was dengan dunia perbankan. 

“Menabung di bank, riba ora yo?” tanya Gerry menggunakan logat Jawanya kental saat ia berbagi keresahan ini.

Kegelisahan ini membawanya mencari pencerahan kepada Ustadz di kantornya. 

Sang Ustadz memberikan analogi yang sangat mudah dipahami, yaitu membandingkan Bank Syariah dan Bank Konvensional dengan makanan di acara kajian.

“Sekilas, menu hidangan di kajian itu sama. Menunya, minumnya, bahkan makan dari nampan yang sama,” jelasnya. 

Namun, apakah makanan itu berkah? Salah satu faktornya adalah  karena niat. Ustadz itu kemudian memberikan solusi anti-riba yang menenangkan. 

“Anggap saja semua bank (syariah dan konvensional) itu sama. Tapi, setidaknya malaikat sudah mencatat di buku amalmu, bahwa kamu berusaha keras menghindari riba dengan memilih Bank Syariah,” jelasnya. 

Bagi Gerry, yang tumbuh dengan wejangan ulama tentang bahaya riba bank konvensional, memilih yang aman adalah sebuah ikhtiar

Daripada 'tutup telinga' dan malah berpotensi menumpuk dosa besar, lebih baik ia berusaha memilih jalan yang sesuai dengan keyakinannya. 

“Setidaknya aku sudah ikhtiar memilih Bank Syariah,” tutur Gerry, merasa lega telah menemukan jawaban atas kerisauannya.

Pun ternyata di awal mendaftar, calon nasabah akan dihadapkan pada pilihan akad pembukaan rekening, seperti  (titipan) atau Mudharabah (bagi hasil). Artinya di sini ada kesepakatan bersama. 

Sejak saat itu ia memutuskan untuk membuka rekening Bank Syariah pertamanya, BSya by BCA Syariah. 

Ia menemukan pengalaman pengguna baru BSya by BCA Syariah dengan kemudahan transaksi yang menemani langkahnya dengan rasa keberkahan.

Di awal menabung, sebagai nasabah, ia merasa sangat bangga karena bisa menggunakan BCA Syariah. 

“Pas ditanya pakai bank apa, terus bisa jawab BCA itu rasanya wow banget,” terangnya. 

Mengingat saat itu rekan-rekannya yang sudah bekerja banyak menggunakan ATM BCA Syariah untuk membayar tagihan.

Pengalaman Buka Rekening

Pucuk dicinta, ulampun tiba. Saat hendak membuka rekening, Gerry tidak sengaja didatangi anak muda yang meminta bantuan untuk membuka rekening BSya via aplikasi. 

“Tak kira bakal angel (sulit), ternyata caranya gampang banget We,” tutur Gerry. 

Mulanya Gerry diminta untuk mengunduh aplikasi BYsa By BCA Syariah di Play Store, kemudian ia dipandu oleh aplikasi untuk mengisi rangkaian data pengguna. Gerry hanya menyiapkan e-KTP dan NPWP. 

Tahap selanjutnya adalah verifikasi biometrik melalui liveness test, di mana pengguna diminta untuk melakukan swafoto (selfie) mengikuti panduan di layar.

Proses ini, yang didukung oleh kecerdasan buatan, memastikan bahwa pendaftar adalah orang yang sama dengan yang tertera di e-KTP, sebuah lapisan keamanan krusial di era digital. 

Seluruh proses divalidasi dengan One-Time Password (OTP) yang dikirimkan ke nomor ponsel terdaftar, memastikan kendali penuh berada di tangan pengguna.

Tentu, dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan verifikasi tambahan seperti panggilan video.

“Semua serba digital, ora perlu (tidak perlu) ngantre lagi di cabang gawe (untuk) buka rekening,” sambung Gerry. 

Bagi Gerry kemudahan ini bisa mengatasi stigma angle pada perbankan syariah, dan bisa menarik generasi milenial dan setelahnya untuk menggunakan BSya by Bank Syariah ini. 

Pun kalau nasabah ingin mendapatkan kartu debit bisa mendatangi kantor cabang, dan kalau malas tinggal tarik tunai non ATM melalui aplikasi. 

Bank Syariah yang Digandrungi Wong Jawa Kekinian

Perbankan syariah kini tak lagi identik dengan layanan yang lamban dan konvensional. 

Data terbaru menunjukkan bahwa Bank Syariah semakin digandrungi oleh masyarakat, terutama kalangan muda yang melek teknologi. 

Transformasi digital yang cepat dan fitur-fitur yang praktis membuktikan bahwa BSya telah menjadi "bala andalan" (tema handal) dalam bertransaksi. 

Per Juni 2025, pertumbuhan transaksi mobile banking sebesar 20,1% (YoY). Hal ini menjadi bukti bahwa BSya memang disukai dan menjadi pilihan utama masyarakat karena kepercayaan publik kian menguat. 

Lebih menarik lagi, lonjakan transaksi QRIS hingga 119% (YoY) menunjukkan bahwa wong Jawa tidak lagi gumun (heran) dengan teknologi.

Kabeh-kabeh (semua-semua) pembayaran kini menggunakan sehingga lebih praktis, cepat, dan modern. Hal ini menunjukkan bahwa mereka semakin fasih menggunakan pembayaran digital dalam kehidupan seharihari. 

Layanan Transfer BI-FAST BSya juga tumbuh setabil, berada di angka 14,6 % yang menjamin kecepatan dan efisiensi dalam seiap trasaksi antar bank. 

Aku sebagai Pengguna Baru

Jadi sebagai pengguna dan nasabah baru, bagi Gerry,  BSya by BCA Syariah lebih dari sekedar aplikasi mobile banking digital. 

BSya bisa menawarkan pilihan kang wicaksana (bijaksana) untuk menjalani hidupnya yang seimbang, modern, lan tansah pinaring berkah (dan selalu diiringi keberkahan). 

Ia bisa tetap bertransaksi tanpa bertentangan dengan konsep keberkahan yang dia yakini. Terlebih ia memiliki kebanggaan tersendiri saat menggunakan BSya by BCA Syariah. 

“Ya keren kalau ditanya pakai bank apa, apalagi pas scanning QRIS ada watermark BCAnya, beh keren poll,” imbuh Gerry. 

Hal itu yang membuatnya hingga kini masih menggunakan BSya by BCA Syariah. 

Posting Komentar

📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.