UNNES Dampingi Desa Wisata Sambirejo Genjot Branding Digital

Table of Contents

UNNES melatih 27 pegiat wisata dan UMKM Desa Sambirejo, Kabupaten Semarang, dalam optimasi media sosial dan konten estetik untuk membangkitkan kembali pariwisata.

Tim pengabdian kepada masyarakat Prodi Teknologi Pendidikan FIPP UNNES memberikan pelatihan branding desa wisata di Balai Desa Sambirejo, Kabupaten Semarang, Rabu, 6 Agustus 2025.
Tim pengabdian kepada masyarakat Prodi Teknologi Pendidikan FIPP UNNES memberikan pelatihan branding desa wisata di Balai Desa Sambirejo, Kabupaten Semarang, Rabu, 6 Agustus 2025.

SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Puluhan pegiat wisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Desa Sambirejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, tampak antusias mengikuti pelatihan "Pengembangan Kapabilitas Komunitas Desa Wisata melalui Branding Desa". Bertempat di balai desa setempat, Rabu, 6 Agustus 2025, sebanyak 27 peserta serius menyimak strategi untuk membangkitkan geliat pariwisata yang meredup pasca-pandemi.

Kegiatan yang merupakan buah kerjasama antara Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan Desa Binaan Sambirejo ini mencoba menjawab keresahan utama para pelaku wisata: branding dan konsistensi.

"Di Sambirejo ada rafting, ada UMKM keripik dan homestay. Kami hadir untuk belajar bersama, berbagi ngangsu kaweruh. Tim kami akan sampaikan bagaimana menggunakan media sosial untuk memasarkan wisata dan bagaimana mengambil gambar agar lebih estetik," kata Ketua Tim Pengabdian FIPP UNNES, Achmad Farchan, saat membuka acara.

Keresahan itu disuarakan langsung oleh Istifadah, salah satu pendiri wisata arung jeram di Sambirejo. Menurutnya, potensi yang ada belum tergarap maksimal karena lemahnya promosi. "Setelah Covid-19 agak menurun. Kami sudah siapkan paket-paket, tapi kendalanya kurang branding," ungkapnya. Ia juga mengakui tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi. "Kami sudah pernah dilatih, tapi susahnya konsisten itu. Bagaimana caranya?" tanyanya.

Menjawab tantangan tersebut, Abdul Arif, praktisi digital dan pendiri babad.id, yang menjadi narasumber, menekankan pergeseran lanskap media sosial. Menurutnya, kini bukan lagi era sekadar berjualan. "Jangan hanya berjualan. Konten harus mampu mengedukasi, menghibur, menginspirasi, atau memberikan informasi bermanfaat agar audiens terlibat," paparnya.

Arif menambahkan, tren di tahun 2025 menunjukkan dominasi video pendek dan konten yang otentik.  Ia menyarankan agar Desa Sambirejo fokus pada narasi yang unik. "Jual pengalaman unik, tonjolkan apa yang membuat desa wisata berbeda. Gunakan narasi dan urban legend untuk membuat cerita menarik di balik destinasi atau kuliner,"  jelasnya.

Tim pengabdian masyarakat TP FIPP UNNES berpose bersama Kepala Desa Sambirejo, Riyanto dan para pegiat wisata dan UMKM.

Selaras dengan strategi konten, narasumber kedua, Basuki Sulistio, Dosen Teknologi Pendidikan FIPP UNNES, mengupas tuntas pentingnya visual yang memikat. Menurutnya, visual adalah kunci daya tarik di media sosial. "Foto estetik itu untuk menciptakan suasana dan emosi , sedangkan video sinematik adalah storytelling dengan sentuhan sinema,"  ujarnya.

Basuki menegaskan bahwa komposisi adalah salah satu unsur penentu tingginya nilai estetik sebuah karya foto maupun video. Ia mencontohkan beberapa teknik, salah satunya adalah "The Rule of Thirds" atau aturan sepertiga. "[Aturan ini memandu] peletakan obyek pada 1/3 ruang gambar, sehingga foto atau video menjadi lebih dinamis dan tidak kaku,"  terangnya.

Pada akhirnya, lanjut Basuki, teknologi hanyalah alat bantu. "Foto estetik dan video sinematik bukan soal alat, tapi mata dan rasa. Terus eksplor, latihan, dan berani berekspresi!"  pesannya kepada para peserta.

Kepala Desa Sambirejo, Riyanto, menaruh harapan besar pada pelatihan ini. Ia ingin desanya maju dan dikenal tidak hanya karena wisata arung jeramnya, tetapi juga kulinernya. Ia memproyeksikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai payung yang akan mengoordinasikan seluruh potensi desa.

"Ketika Bumdes sudah launching, nanti kita duduk bareng mau arahnya seperti apa biar maju bareng. Semua terkoordinasi dengan baik. Harapannya, wisata Sambirejo maju dan dikenal masyarakat dengan baik," pungkas Riyanto.

Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Sambirejo untuk kembali menata jenama digitalnya, mengubah setiap unggahan menjadi undangan, dan setiap jejak digital menjadi jalan menuju kemajuan desa wisata. ***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar

📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.