Juara 1 Educativo 2025, Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNNES Kaji Kesiapan Guru Adopsi AI untuk Pembelajaran Adaptif
![]() |
Ahmad Rifian Maula Zaki, mahasiswa Prodi Teknologi Pendidikan UNNES, raih juara 1 Educativo 2025 dengan penelitian kesiapan guru SMP adopsi AI untuk pembelajaran adaptif. (dok tim TP UNNES) |
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Ahmad Rifian Maula Zaki, mahasiswa semester empat Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES), berhasil meraih juara pertama dalam ajang Education Innovative Competition (Educativo) 2025 yang diselenggarakan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Kemenangan ini diraih berkat karya ilmiahnya yang mengupas tuntas kesiapan guru dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI) untuk pembelajaran adaptif.
Ahmad Rifian, yang berkolaborasi dengan Indana Ainiya Ulya, mahasiswa semester empat Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, mengusung judul "Analisis Kesiapan Pedagogis dan Teknologis Guru dalam Mengadopsi AI sebagai Sarana Pembelajaran Adaptif." Penelitian mereka secara spesifik menyoroti guru Bahasa Inggris tingkat SMP di Kabupaten Semarang.
"Inovasi kami terletak pada pendekatan analisis kesiapan ganda, yaitu dari sisi pedagogis dan teknologis, sebagai dua pilar utama integrasi AI di ruang kelas," ujar Ahmad Rifian, Kamis, 10 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa latar belakang penelitian ini didorong oleh kebutuhan mendesak akan transformasi pendidikan yang selaras dengan perkembangan teknologi.
Riset Sebulan Gandeng MGMP
Proses riset yang digarap Ahmad Rifian dan Indana memakan waktu sekitar satu bulan. Diawali dengan studi literatur tentang penggunaan AI dalam pendidikan, penelitian kemudian dilanjutkan dengan perumusan instrumen dan pengumpulan data lapangan. Untuk menjangkau responden secara efektif, mereka menjalin kerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris Kabupaten Semarang.
"Dukungan dari MGMP sangat membantu dalam mendistribusikan angket kepada para guru yang sesuai dengan kriteria penelitian kami, sehingga proses pengumpulan data menjadi lebih efisien dan tepat sasaran," kata Ahmad Rifian.
Mereka juga berupaya menyusun instrumen yang tidak hanya valid secara akademis, tetapi juga komunikatif dan mudah dipahami oleh responden, demi memperoleh data yang akurat.
Asa Perbaikan Pendidikan Berbasis AI
Motivasi utama di balik penelitian ini, menurut Ahmad Rifian, adalah keinginan untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kami melihat potensi besar AI dalam merevolusi pembelajaran, namun implementasinya masih sangat terbatas karena berbagai faktor, salah satunya adalah kesiapan guru," jelasnya.
Melalui penelitian ini, mereka berharap dapat menyajikan data dan analisis yang bisa menjadi pijakan awal untuk perbaikan yang lebih konkret dan menyeluruh.
Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah mengatur waktu di tengah padatnya kegiatan akademik, terutama saat penelitian bertepatan dengan masa Ujian Akhir Semester (UAS).
"Di momen itu, kami belajar banyak tentang manajemen waktu dan skala prioritas," kenang Ahmad Rifian. Strateginya, mereka menyelesaikan tugas-tugas UAS yang paling mendesak terlebih dahulu, sembari tetap menjaga progres penelitian.
"Tantangan ini justru membentuk karakter dan ketangguhan kami," tambahnya.
Ahmad Rifian berharap hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pembuat kebijakan, lembaga pendidikan, maupun para guru dalam merancang program pelatihan yang lebih tepat sasaran, khususnya dalam hal integrasi teknologi AI di kelas.
"Kami sangat mendukung wacana pengembangan kurikulum nasional berbasis AI dan ingin terus terlibat aktif dalam upaya-upaya inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," tegasnya.
Kemenangan ini, kata Ahmad Rifian, melampaui ekspektasinya. "Rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan melampaui ekspektasi kami, meskipun sejak awal kami telah menanamkan semangat dan keyakinan yang kuat," tuturnya.
Ia tak lupa menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbingnya, Niam Wahzudik, S.Pd., M.Pd., atas bimbingan dan arahannya. Apresiasi juga disampaikan kepada Dr. Amin Nurbaedi, S.Ag., M.Pd., atas saran dan masukan yang berarti, meskipun beliau bukan dari institusi yang sama.
"Bagi kami, kemenangan ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal dari perjalanan panjang untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi dunia pendidikan," tutup Ahmad Rifian.***
Posting Komentar