Gelar Bangsawan untuk Penjaga Gamelan Pusaka: Kisah Fauzi Nanda Saputra, Mahasiswa Abdi Dalem Keraton Surakarta

Table of Contents

Kisah inspiratif Fauzi Nanda Saputra, mahasiswa dan abdi dalem Keraton Surakarta yang tekuni gamelan pusaka. Raih gelar Mantri dan lestarikan budaya Jawa di era digital.

Fauzi Nanda Saputra, mahasiswa Universitas Sahid Surakarta jadi abdi dalem Keraton Surakarta. (dok pribadi)
Fauzi Nanda Saputra, mahasiswa Universitas Sahid Surakarta jadi abdi dalem Keraton Surakarta. (dok pribadi)

SURAKARTA, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Sejak belia, alunan gamelan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup Fauzi Nanda Saputra. Mahasiswa semester delapan Universitas Sahid Surakarta ini mengenal karawitan sejak kelas dua sekolah dasar. Apa yang semula hobi, kini menjadi jalan hidup yang mengikatnya erat dengan tradisi Jawa.

Empat belas tahun bukan waktu sebentar. Selama itu, Fauzi mendalami bonang barung, instrumen yang kini menjadi sarana ekspresi bakat dan dedikasinya. Ia belajar secara otodidak, melengkapi pengetahuannya dengan aktif mengikuti pelatihan di berbagai sanggar budaya. Sebuah perjalanan yang tak lekang oleh waktu, dibalut cinta akan warisan leluhur.

Fauzi bukan sekadar seniman. Ia juga mengemban tugas sebagai abdi dalem pangrawit di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kepercayaan besar disematkan padanya: memainkan gamelan-gamelan pusaka keraton, seperti Kyai Kaduk Manis, Kyai Manisrenggo, Kyai Lokananta, Smarakatha, hingga Gamelan Munggang. 

Setiap nada yang ia mainkan adalah wujud penghormatan tulus kepada budaya adiluhung. Tak hanya itu, dua tahun berturut-turut, ia menjadi penembang Macapat dengan lirik ciptaannya sendiri dalam acara wisuda Universitas Sahid Surakarta.

Atas sumbangsihnya, keraton menganugerahkan gelar kehormatan Mantri. Kini, ia resmi dikenal sebagai Mas Ngabehi Fauzi Nanda Saputra Prasetyo, sebuah nama yang bukan hanya merefleksikan kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar dalam menjaga benteng budaya bangsa.

Tahun 2023 menjadi babak penting lain bagi Fauzi. Ia berhasil menjadi finalis kompetisi esai internasional yang digelar Universitas Malikussaleh, Aceh. Esainya mengangkat tema budaya rewang di kalangan masyarakat Jawa, menyoroti pentingnya gotong royong dan ikatan sosial di baliknya. Keberhasilan ini menegaskan posisinya sebagai generasi muda yang tak hanya melestarikan budaya melalui musik, tetapi juga melalui pemikiran dan karya ilmiah.

Kecintaannya pada budaya juga terekam dalam karya ilmiahnya, "Strategi Marketing Public Relations Gedung Wayang Orang Sriwedari". Dalam riset ini, Fauzi menekankan bahwa PR bukan sekadar promosi, melainkan strategi vital untuk mempertahankan eksistensi gedung budaya berusia 114 tahun tersebut.

Saat ini, Fauzi aktif sebagai pekerja lepas di bidang karawitan, menyebarkan nilai-nilai budaya melalui alunan gamelan dengan semangat kemerdekaan. "Anak muda jangan malu mencintai budaya sendiri. Malulah bila kita tidak berkontribusi, tapi marah saat budaya kita diakui negara lain. Melestarikan itu bisa lewat banyak cara—terjun langsung, hadir, menyebarkan, dan mencintai," kata Fauzi.

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar

📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.