Outbound Linggoasri: MI Sullam Taufiq Bangun Semangat Tim dan Cinta Alam Siswa
![]() |
Siswa MI Sullam Taufiq Kajen seru-seruan di Outbound Linggoasri. Bangun semangat tim, kekompakan, dan cinta alam di tengah kesejukan Pekalongan. Cara asyik mengusir penat usai ASAT! |
Seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6 menunjukkan antusiasme tinggi dalam berbagai permainan edukatif, dikemas dalam format fun games dan team building. Tujuh instruktur profesional dari Outbound Linggoasri memandu jalannya permainan dengan penuh semangat dan keceriaan.
Kepala MI Sullam Taufiq Kajen, M. Syaikhul Alim, menjelaskan bahwa outbound ini sengaja dirancang sebagai relaksasi fisik dan mental siswa. “Setelah ASAT, anak-anak tentu lelah. Melalui kegiatan ini, kami ingin menyegarkan kembali pikiran dan jasmani mereka,” ujar Syaikhul Alim di lokasi.
Ia menambahkan, berbagai permainan yang menuntut kerja sama tim menjadi bekal penting dalam menumbuhkan kekompakan, kolaborasi, karakter sosial, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja dalam kelompok. “Anak-anak belajar bahwa keberhasilan bukan hanya kerja individu, melainkan semangat kebersamaan dan saling mendukung,” tegasnya.
Suasana alam Linggoasri yang sejuk, dengan deretan pepohonan rindang dan pemandangan menawan, menciptakan nuansa berbeda. Keceriaan siswa semakin terpancar di udara segar dan alam terbuka, jauh dari suasana ruang kelas. Banyak siswa tertawa lepas dan bersemangat menghadapi tantangan instruktur.
Koordinator Kesiswaan MI Sullam Taufiq Kajen, Fitria Nur Khairunnisa’, menyebut bahwa outbound ini bagian dari program pembinaan karakter rutin. “Outbound kali ini adalah field trip semester genap. Kami menjadwalkan kegiatan serupa dua kali dalam satu semester,” ungkapnya.
Fitria memilih Linggoasri tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga kualitas pelayanan tim outbound yang profesional dan komunikatif. “Anak-anak sangat menikmati setiap sesi, semangat dari awal hingga akhir tanpa terlihat jenuh,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, MI Sullam Taufiq Kajen berharap dapat terus menciptakan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga menyentuh sisi afektif dan psikomotorik siswa. Dengan aktivitas di alam terbuka, siswa tidak hanya belajar bersosialisasi dan bekerja sama, tetapi juga semakin mencintai lingkungan dan alam sekitarnya.***
Posting Komentar