Diklat Jurnalistik LP Ma'arif NU-UNNES Bekali Guru Madrasah Kudus Kompetensi Media
![]() |
Guru dari MA/SMA/SMk di bawah naungan LP Ma'arif NU PCNU Kudus mengikuti diklat jurnalistik yang digelar tim pengabdian UNNES di aula Dojo SMK NU Ma'arif Kudus, Senin, 16 Juni 2025. |
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua LP Ma’arif NU PCNU Kudus, Ridlwan, S.Pd.I. Dalam sambutannya, Ridlwan menekankan pentingnya kompetensi jurnalistik bagi pembimbing media madrasah/sekolah sebagai sarana dakwah dan pendidikan.
"Dengan bekal ilmu jurnalistik yang baik, kita dapat menyajikan informasi akurat dan inspiratif untuk seluruh civitas akademika," ujarnya, menyoroti peran media sekolah sebagai agen penyebar informasi positif.
Setelah acara pembukaan, pelatihan langsung dilanjutkan dengan materi Kode Etik Jurnalistik oleh Abdul Arif dari Tim PKM UNNES. Peserta diajak mendalami prinsip-prinsip dasar jurnalistik profesional, seperti independensi, akurasi, objektivitas, serta etika dalam pemberitaan. Arif juga menyampaikan capaian pelatihan ini peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dasar jurnalistik profesional bagi Lembaga Pers Siswa di sekolah/madrasah.
Pada sesi berikutnya, Penulisan Berita menjadi fokus bersama Qomarul Adib, Pemimpin Umum suaranahdliyin.com. Dengan metode interaktif, peserta diajak memahami anatomi piramida terbalik, bagaimana menulis lead yang menarik, serta memastikan kelengkapan 5W+1H.
Seorang peserta, Bapak Ahmad Ridwan, S.Pd. dari MA NU Ibtidaul Falah Dawe, mengakui, "Kunci utama menulis berita adalah memulai dari inti cerita, lalu menambahkan detail pendukung secara sistematis."
Usai ishoma, pelatihan dilanjutkan dengan Penulisan Feature oleh Rosidi, Pembina Majalah At-Thullab TBS Kudus. Dalam sesi ini, peserta belajar bagaimana menciptakan sudut pandang human interest, merangkai narasi deskriptif, dan memadukan fakta dengan nuansa emosional. Rosidi juga memberikan jurus jitu bagaimana teknik menulis feature agar mudah diterima oleh media.
Penutup hari pertama diisi materi Penulisan Artikel Opini bersama Edi Subkhan dari UNNES. Edi memaparkan cara membangun argumen logis, penggunaan data pendukung, serta etika penulisan opini agar tidak terjebak pada sekadar retorika.
"Opini yang baik harus memberikan pencerahan sekaligus mendorong diskusi konstruktif," tuturnya.
Dengan rangkaian materi padat dan aplikatif, hari pertama diklat berhasil memberikan bekal teknis dan wawasan jurnalistik mendalam bagi para guru pembimbing media sekolah/madrasah.
Esok, pelatihan akan melanjutkan materi tentang fotografi jurnalistik, manajemen organisasi pers sekolah/madrasah, serta praktik penulisan langsung, evaluasi tulisan peserta, dan sesi tanya jawab dengan pemateri.***
Penulis: Sulchan, peserta Diklat Jurnalistik LP Ma'arif NU PCNU Kudus, guru MA Darul Hikam
Posting Komentar