Literasi Halal: WHC Gandeng BI Jateng, Soroti Tantangan Produk Babi hingga Ekspor
![]() |
Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Nizar Ali bersama Wakil Kepala BPJPH Kemenag RI, Afriansyah Noor foto bersama peserta seminar, Selasa, 27 Mei 2025. |
Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. A. Nizar, M.Ag., menegaskan komitmen kampusnya dalam mengembangkan industri halal. "WHC adalah lembaga unggulan dan profesional. Ekosistem halal harus dibangun menyeluruh dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat," ujarnya. Nizar juga menyoroti empat pilar utama ekosistem halal: produk, infrastruktur, SDM, serta regulasi dan insentif pemerintah.
Sorotan BPJPH: Produk Non-Halal dan Sertifikasi UMKM
Wakil Kepala BPJPH Kementerian Agama RI, Afriansyah Noor, membeberkan temuan mengejutkan: dua dari sembilan produk yang diperiksa mengandung porcine atau gelatin babi. "Ini karena perubahan kandungan oleh pelaku usaha. Perlu evaluasi UU Cipta Kerja, khususnya soal masa berlaku sertifikat halal," tegasnya.
Afriansyah juga mendesak peserta seminar untuk gencar menyosialisasikan pentingnya sertifikasi halal, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang kerap terhambat biaya dan informasi. "Lewat seminar ini, kita bisa bantu pemerintah menyebarkan kesadaran pentingnya produk halal," imbuhnya.
Tantangan Literasi Keuangan Syariah dan Potensi Ekspor
Dari BI KPw Jawa Tengah, Ambawani Restu Widi, Kepala Divisi Implementasi KEKDA, mengakui tantangan literasi keuangan syariah. "Tingkat literasi baru 42%, masih di bawah 50%," katanya. BI, lanjut Ambawani, terus mendorong penguatan zona halal dan mendukung komoditas unggulan seperti fesyen dan produk kayu agar bersertifikat halal dan siap ekspor.
Direktur WHC, Dr. Malikhatul Hidayah, menjelaskan seminar ini bagian dari strategi memperluas ekosistem halal di kalangan akademisi dan masyarakat. "Literasi halal yang kuat membuka peluang besar menjadikan Indonesia pusat industri halal global," pungkasnya.
Kolaborasi antara dunia pendidikan, lembaga keuangan, dan regulator ini diharapkan menjadi langkah strategis mewujudkan ekosistem halal yang lebih inklusif dan berdaya saing.***
Posting Komentar