Warga Graha Mandiri Residence Gelar Halalbihalal, Momentum Pererat Silaturahmi

Daftar Isi

H Muhsan menyampaikan tausiah saat halalbihalal bersama warga perumahan GMR RW 7, Patemon, Gunungpati, Kota Semarang, Senin Wage, 7 April 2025. (Hamidulloh Ibda)
H Muhsan menyampaikan tausiah saat halalbihalal bersama warga perumahan GMR RW 7, Patemon, Gunungpati, Kota Semarang, Senin Wage, 7 April 2025. (Hamidulloh Ibda)
BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Momentum hari raya Idulfitri 1446 H menjadi ajang bagi warga Perumahan Graha Mandiri Residence (GMR) RW 7 Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang untuk menggelar Halalbihalal, Senin Wage, 7 April 2025. Setidaknya ada ratusan warga yang ikut serta memenuhi Balai RW 7, tempat terselenggaranya acara. 

Ketua RW 7 GMR Arifianto mengatakan, kegiatan halalbihalal menjadi agenda penting yang dinanti warga.

"Ini adalah momentum yang ditunggu, yaitu halalbihalal, berkumpul dengan warga lain," katanya dalam siaran pers yang diterima babad.id. 

Kegiatan halalbihalal, kata dia, mempertemukan warga baru di perumahan GMR agar saling mengenal. 

"Inilah pentingnya silaturahmi apalagi ini temanya adalah Pererat Silaturahmi Wujudkan Harmoni, Satu Hati di Hari yang Fitri," katanya.

Arifianto menyebut, warga perumahan GMR mayoritas pendatang. "Sehingga kita butuh bersilaturahmi, toleransi, guyub, dan saling membantu," lanjutnya.

Ada Game Menarik untuk Warga

Untuk membangun suasana yang akrab dan asyik, agenda halalbihalal tersebut diselingi dengan permainan menarik, mulai dari tebak pertanyaan dari pewara, menghafal surat Alfatihah, hingga menyampaikan simpulan dari tausiah.

H. Muhsan dalam tausiahnya mengatakan, manusia memiliki tiga jenis nafsu yang harus diperhatikan. Mulai dari nafsu amarah, nafsu lawwamah, dan nafsu mut'mainnah.

Nafsu amarah, menurutnya, merupakan nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan dan kemaksiatan. "Nafsu lawwamah ibarat hati yang sakit, qalbul mayit, qalbun itu hati, mayit itu mati," katanya.

Bahkan, dijelaskannya, ketika orang itu sudah bertobat, ketika masih mendera nafsu lawwamah, ada kerinduan pada kemaksiatan yang pernah dilakukan. "Apa bentuk maksiat yang dilakukan? Ya, diri sendiri yang lebih tahu," jelas dia.

Terakhir, menurutnya, adalah nafsu mutmainnah. "Ini ibarat jiwa yang sumeleh, jiwa yang tenang, dan ini yang harus kita lakukan," pesannya.

Usai tausiah, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah dan bersalaman oleh semua warga. ***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar