Ketua LP Ma'arif NU PWNU Jateng: Alhamdulillah, Dana Bos Madrasah Urung Dipangkas

Daftar Isi

 

Ketua LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani saatDiklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah, di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Jumat 14 Maret 2025.
Ketua LP Ma'arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani saat Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah, di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Jumat 14 Maret 2025.

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Ketua LP Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani menyatakan, dana BOS Madrasah tidak jadi dipotong. “Alhamdulillah, Juknis sudah keluar, BOS tidak jadi dipotong!” tegasnya saat penutupan Diklat Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah, di Balai Diklat Keagamaan Semarang, Jumat 14 Maret 2025.

Untuk diketahui, sebelumnya beredar surat dari Kementerian Agama, tentang tindak lanjut efisiensi rekonstruksi belanja Ditjen Pendidikan Islam tahun anggaran 2025, salah satunya berisi pemangkasan dana BOS.

Dalam surat dijelaskan, besaran dana BOS jauh lebih sedikit dari sebelumnya, yakni Rp500 ribu per siswa per tahun, sedangkan MTs Rp600 ribu, dan MA Rp700 ribu per siswa per tahun.

Fakhruddin menjelaskan, pihaknya juga telah bergerak secara birokratis, merespons rencana penurunan besaran dana BOS.

“Sebelumnya kami telah mengirim surat ke Kemenag dan Ma'arif,” tukasnya.

Di hadapan 236 kepala madrasah peserta Diklat tersebut, pihaknya mengaku lebih memilih menyuarakan aspirasi Madrasah se Jawa Tengah secara birokratif, cara itu dipandangnya lebih efektif.

“Bergerak di luar adalah cara terakhir, apabila secara birokratif tidak berhasil,” ungkapnya.

Fakhruddin juga menyinggung urgensi dana BOS, khususnya bagi madrasah yang tak memiliki sumber dana lain, “dana bos adalah penghidupan, terutama sekolah madrasah yang kecil,” imbuhnya.

Komitmen kerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang

Fakhruddin menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang.

Menurutnya, kerja sama dengan BDK Semarang tak berhenti di tahun ini saja, tapi berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya

Selepas kegiatan Diklat penguatan kompetensi kepala madrasah, sambung Fakhruddin, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pelatihan bagi pustakawan madrasah.

“Bulan April nanti akan ada Diklat pustakawan di BDK,” sambungnya.

Selanjutnya Fakhruddin berpesan kepada peserta Diklat, agar benar-benar menerapkan apa yang didapatkan dari Widyaiswara BDK selama pelatihan.

Pihaknya juga mengajak 236 peserta yang terdiri dari 30 Kamar MA, 126 Kamad MI, dan 80 kepala MTs itu untuk adaptif dengan keadaan termasuk perubahan kurikulum.

“Belum sempat kurikulum merdeka, sudah deep learning, namun apa pun kurikulum kita, hasil peserta didik yang menentukan kita sendiri,” ungkapnya menyemangati.

Kamad menurutnya harus senantiasa membuat inovasi, agar proses pendidikan di madrasah berhasil.

Diklat kamad Madrasah yang berlangsung lima hari, Senin hingga Jumat (10 hingga 14 Maret 2025) diakhiri dengan penyerahan sertifikat kelulusan, dan ditutup oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Diklat Keagamaan Semarang, Hj. Siti Nur Maunah, S.H.I, M.Si.***

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar