Langkah Kreatif dan Unik Ala Ken Riftzl, Konten Kreator Muda yang Membawa Bahasa Jawa ke Dunia Anime Melalui Dubbing Unik
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Minggu Legi, 19 Januari 2024, program mingguan "Aku Wong Jawa" dari babad.id kembali menghadirkan tamu spesial.
Tema live Aku Wong Jawa pekan ini adalah “Tips Jadi Konten Kreator Sekaligus Translator Anime Bahasa Jawa” bersama Muhammad Irfan, atau yang lebih dikenal Ken Rftzl dalam akun instagram dan channel youtubenya.
Awal Mula Ketertarikan dengan Dubbing
Kisah Irfan dimulai dari hobinya menonton anime sejak 2015.
"Dulu saya sering menonton anime di situs-situs tidak resmi. Dari situ, saya semakin menyukai dunia anime," kenangnya sambil tersenyum.
Dari sekadar menonton, ia menemukan passion baru dalam dunia dubbing.
Kemudian, pada tahun 2019, Irfan bergabung dengan komunitas Fandub.
"Saya baru tahu kalau ada komunitas seperti ini. Fandub itu karya dubbing buatan sendiri, bukan buatan studio resmi," jelasnya.
Kini, Irfan bahkan menjadi wakil komunitas di Suakarya ID dan aktif berkolaborasi dengan kreator lain, termasuk VTuber Jawa seperti Cecilia Lideria.
Tips Jitu untuk Pemula
Bagi yang ingin mencoba dunia dubbing anime, Irfan memiliki beberapa tips.
"Jangan takut salah. Tetaplah belajar, konsisten, dan bangun koneksi yang baik," pesannya.
Irfan juga menekankan pentingnya menganalisis tren dan peluang.
"Kalau ingin konten kita diminati, kita harus memahami momen dan tren. Saya biasanya memantau perkembangan jumlah penonton dan respons untuk mengevaluasi konten," tambahnya.
Proses Kreatif yang Detail
Pembuatan konten dubbing anime membutuhkan langkah-langkah yang rinci. Irfan menjelaskan bahwa ia harus melalui tahap mencari adegan anime yang menarik, menulis naskah dalam bahasa Jawa, hingga mengedit audio dan video.
"Saat ini teknologi sudah semakin canggih. Saya sering menggunakan vocal remover berbasis AI untuk menghapus suara asli dari video," jelasnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Sebelum mengakhiri sesi wawancara, Irfan menyampaikan pesan yang penuh semangat.
"Jika bukan kita yang melestarikan bahasa Jawa, siapa lagi? Tetaplah semangat membuat karya dengan bahasa daerah. Ini adalah soal identitas kita. Bangga terhadap Bahasa Indonesia itu wajib, tetapi jangan lupa bahasa ibu kita, yaitu bahasa Jawa."
Kesimpulan
Perjalanan Muhammad Irfan dari seorang penikmat anime hingga menjadi kreator konten yang diakui membuktikan bahwa kerja keras, konsistensi, dan keberanian mencoba hal baru dapat membuka peluang besar.
Dengan dedikasi terhadap pelestarian bahasa Jawa melalui media modern, Irfan menginspirasi generasi muda untuk bangga terhadap budaya lokal sekaligus beradaptasi dengan tren global.
Atribusi : Rian Aryandani, Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNNES, sekaligus pecinta budaya Nusantara
Posting Komentar