Tiga Inovasi Mahasiswa UNNES Asah Motorik Halus Anak: Dari 'Detanam' hingga 'Mystery Vegetable'
Mahasiswa UNNES ciptakan tiga media edukatif: 'Detanam', 'Papan Cocok Tanaman', dan 'Mystery Vegetable' untuk menstimulasi motorik halus anak TK Faidhul Ulum melalui bermain. Efektif!
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menghadirkan terobosan dalam media pembelajaran anak usia dini. Mereka meluncurkan tiga inovasi permainan edukatif: Detanam (Detektif Tanaman), Papan Cocok Tanaman, dan Mystery Vegetable, yang dirancang khusus untuk menstimulasi perkembangan motorik halus anak TK Faidhul Ulum.
Motorik halus, kemampuan koordinasi mata dan tangan yang krusial bagi kemandirian anak, kini dilatih melalui pendekatan bermain yang aktif dan menyenangkan. Ketiga karya ini merupakan kontribusi mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini sebagai calon pendidik profesional.
Masayu Lutpiyah merancang Detanam (Detektif Tanaman) sebagai permainan individual untuk usia 5-6 tahun. Anak diajak menjadi "detektif tanaman" yang bertugas menempelkan potongan-potongan bagian tanaman (daun, akar, batang) pada papan yang tersedia. Permainan ini mengasah ketelitian, kesabaran, serta koordinasi mata dan tangan saat menempatkan potongan kecil dengan presisi.
Inovasi kedua, Papan Cocok Tanaman karya Ayuke Pebriani, menarik perhatian karena desainnya yang interaktif dan penuh warna. Media ini membantu anak memahami struktur tanaman secara konkret melalui kegiatan eksplorasi dan manipulasi. Pihak PAUD Faidhul Ulum mengapresiasi karya ini. “Sangat mengapresiasi mahasiswa telah memberikan karya dan implementasi berdasarkan kebutuhan kami. Anak-anak kami pun senang dan antusias,” kata perwakilan lembaga.
Sementara itu, Mystery Vegetable karya Jihan Fatin Nabilah fokus pada penguatan otot jari dan koordinasi tangan, terutama bagi anak yang kesulitan memegang pensil. Permainan kelompok ini menantang anak-anak berlomba mengambil spons bergambar sayur menggunakan pinset, lalu memindahkannya ke wadah target.
Permainan Mystery Vegetable yang dimainkan secara kelompok ini tidak hanya memperkuat keterampilan menjepit, tetapi juga melatih konsentrasi, kerja sama tim, dan sportivitas. Guru di PAUD Faidhul Ulum menyebut anak-anak sangat antusias dan menikmati kegiatan menantang ini.
Ketiga media ini, yang berfokus pada eksplorasi individual (Detanam dan Papan Cocok Tanaman) dan kooperatif (Mystery Vegetable), membuktikan bahwa media pembelajaran yang kontekstual dan berbasis kebutuhan anak mampu memberikan dampak positif signifikan. Pihak lembaga berharap inovasi ini dapat digunakan secara berkelanjutan dalam kegiatan pembelajaran tematik di sekolah.***
Posting Komentar