Mahasiswa UNNES Ciptakan ‘Petualangan Kata’ dan ‘Putaran Seru’ untuk Dongkrak Kemampuan Anak Usia Dini
Mahasiswa UNNES, Lutfia dan Berlian, berinovasi ciptakan APE 'Petualangan Kata' dan 'Putaran Seru Menantang'. Media edukatif ini efektif tingkatkan literasi dan karakter sosial-emosional anak di RA Miftahul Hidayah.
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Dua mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Lutfia dan Berlian, merancang dan mengimplementasikan sepasang alat permainan edukatif (APE) inovatif di RA Miftahul Hidayah. Karya bertajuk “Petualangan Kata” dan “Putaran Seru Menantang” ini dirancang untuk mendongkrak kemampuan anak usia dini, khususnya di bidang literasi awal dan aspek sosial emosional.
Inovasi ini lahir dari hasil observasi Lutfia dan Berlian. Keduanya melihat anak-anak di lembaga tersebut masih kesulitan membaca kata utuh tanpa mengeja, serta minimnya wadah pembelajaran yang efektif untuk melatih ekspresi sosial dan empati.
“Kami ingin pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Anak-anak tidak hanya belajar membaca, tapi juga belajar mengungkapkan perasaan, bekerja sama, dan berani berbicara,” jelas Berlian, salah satu penggagas, pada Senin (13/10/2025).
'Petualangan Kata': Stimulasi Literasi Anak Tanpa Mengeja
“Petualangan Kata” dikembangkan sebagai solusi peningkatan kemampuan bahasa dan literasi awal bagi anak usia 5-6 tahun. Permainan ini berbentuk papan interaktif dengan 23 kotak kosa kata.
Anak akan melempar dadu, memindahkan pion, dan membaca kata yang tertera. Kegiatan tidak berhenti di membaca. Anak-anak juga didorong melakukan tantangan, mulai dari menirukan gerakan, menyanyikan kata, hingga mencari benda sesuai kosa kata di sekitar kelas.
Lutfia menambahkan, permainan ini menjadi bentuk implementasi ilmu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mereka peroleh. “’Petualangan Kata’ menstimulasi literasi, sekaligus memperkuat kemampuan berpikir, motorik, dan rasa percaya diri anak,” ujarnya.
'Putaran Seru Menantang': Media Asah Karakter Sosial-Emosional
Sementara itu, “Putaran Seru Menantang” merupakan modifikasi permainan tradisional yang fokus mengasah aspek sosial emosional anak. Permainan ini melibatkan kelompok kecil. Satu anak ditutup matanya, lalu memilih anggota lain secara acak untuk diberi tantangan menggunakan flashcard.
Tantangan yang berhasil akan memicu pergantian peran. Kelompok yang gagal menyelesaikan tantangan akan menerima hukuman ringan dari kelompok pemenang. Permainan ini secara efektif mengajarkan anak mengenali emosi, pentingnya kerja sama, dan interaksi positif dengan teman sebaya.
"’Putaran Seru Menantang’ secara khusus membentuk karakter sosial dan emosional anak melalui permainan. Ini penting agar anak-anak tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter," kata Lutfia.
Respons Positif dan Dampak Nyata
Implementasi kedua APE ini mendapat sambutan antusias dari guru-guru RA Miftahul Hidayah. Mereka menilai media ini mudah digunakan, menarik visualnya, dan relevan dengan kebutuhan kelas.
“Anak-anak sangat senang bermain sambil belajar. Mereka jadi lebih berani membaca, tertawa saat tantangan muncul, dan lebih akrab satu sama lain,” ungkap salah satu guru pendamping.
Pihak lembaga berharap, inovasi dari mahasiswa UNNES ini tidak berhenti. Guru-guru menilai APE ini dapat menjadi inspirasi pengembangan metode pembelajaran berbasis permainan, sehingga proses belajar menjadi lebih hidup, partisipatif, dan tidak monoton.
Berlian dan Lutfia berharap karya mereka dapat menjadi bagian dari kegiatan belajar rutin di RA Miftahul Hidayah dan menginspirasi mahasiswa PAUD lain untuk terus berinovasi. “PAUD butuh banyak media kreatif yang ramah anak. Semoga karya ini memotivasi teman-teman lain,” tutup Lutfia.***
Posting Komentar