Catch the Lion's Tail: Mahasiswa PGPAUD UNNES Ciptakan Permainan untuk Dorong Motorik Kasar dan Sosial Emosional Anak
Mahasiswa PGPAUD UNNES, Iftah Naulia, berinovasi menciptakan permainan "Catch the Lion's Tail" untuk tingkatkan motorik kasar & sosial emosional anak di TK IT Mutiara Hati.
SEMARANG, BABAD.ID | Stori Loka Jawa - SEMARANG – Stimulasi perkembangan anak usia dini menuntut inovasi. Di tengah kebutuhan akan aktivitas fisik dan penguatan interaksi sosial, seorang mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menghadirkan solusi kreatif.
Iftah Naulia, nama mahasiswi itu, memperkenalkan permainan berbasis gerakan bernama "Catch the Lion’s Tail" di TK IT Mutiara Hati. Inovasi ini dirancang khusus untuk memacu aspek motorik kasar anak dan sosial emosional anak usia 5 tahun, menggabungkan lari, kelincahan, dan manajemen emosi dalam satu sesi bermain.
Permainan "Catch the Lion's Tail" mengajak anak-anak berlari lincah untuk menangkap "ekor" teman yang berperan sebagai singa. Aktivitas ini secara fundamental melatih motorik kasar anak, mencakup kecepatan, keseimbangan, serta koordinasi tubuh saat berlari, berputar, dan menghindar.
Namun, permainan ini bukan sekadar adu lari. Di dalamnya, terselip pelajaran penting tentang penguatan sosial emosional anak. Anak didorong untuk mengelola emosi—saat mengejar maupun dikejar—belajar kerja sama tim, dan menghormati giliran. Aturan yang sederhana memastikan anak usia 5 tahun mudah memahaminya, dibarengi pendampingan guru untuk menjaga keamanan.
"Saya melihat, stimulasi motorik kasar dan penguatan sosial emosional di lapangan masih perlu ditingkatkan," ungkap Iftah Naulia, mahasiswa UNNES yang tergerak menciptakan media ini. "Melalui permainan ini, anak-anak bisa belajar sambil bergerak dan berinteraksi positif," tambahnya.
Kepala Sekolah TK IT Mutiara Hati, Sari Wulandari, mengonfirmasi dampak positif inovasi ini. "Permainan ini membawa perubahan yang sangat positif. Anak-anak menjadi lebih percaya diri, aktif berinteraksi, dan lebih terampil mengontrol emosi," ujar Sari. "Kami juga melihat peningkatan nyata dalam kemampuan motorik kasar setelah kegiatan ini rutin," lanjutnya.
Dampak yang sama juga dirasakan para guru pendamping. Salah satu guru menuturkan, "Anak-anak yang awalnya pemalu kini lebih berani dan mampu bekerja sama. Permainan ini efektif memperkuat otot dan koordinasi gerak mereka."
Pihak sekolah berharap "Catch the Lion’s Tail" menjadi agenda rutin. Mereka juga mendorong agar inovasi karya Mahasiswa PGPAUD UNNES ini dapat direplikasi di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) lain sebagai inspirasi pembelajaran yang aktif dan bermakna.
Iftah berharap karyanya terus relevan dan berkelanjutan. "Dengan penerapan yang berkelanjutan, permainan ini diharapkan mampu membentuk anak-anak yang sehat secara fisik, matang secara emosional, dan siap menghadapi tantangan sosial di jenjang berikutnya," tutupnya.
Inovasi dari Mahasiswa PGPAUD UNNES melalui "Catch the Lion's Tail" membuktikan bahwa stimulasi motorik kasar anak dan sosial emosional anak dapat diintegrasikan melalui permainan edukatif sederhana, namun berdampak besar pada tumbuh kembang optimal.***
.%20Permainan%20ini%20efektif%20melatih%20motorik%20kasar.jpg)
Posting Komentar