Aku Wong Jawa: Kisah Inspiratif Adham Hilmi Grandisson yang Tekuni Seni Pedalangan Sejak Usia 5 Tahun

Daftar Isi

 BABAD.ID | Stori Loka Jawa – Babad.id telah menyelenggarakan program live Aku Wong Jawa bersama Adham Hilmi Grandisson, siswa SMAN 1 Gurah sekaligus dalang muda kebanggaan Kediri pada Minggu Kliwon, 2 Februari 2025 lalu melalui akun Instagram @babaddotid dan @smagurofficial.

Tema live hari itu adalah ”Apakah Profesi Dalang Dianggap Kuno Menurut Gen Z? Kisah Inspiratif Dalang Muda Lestarikan Budaya Jawa.”

Bagi sedulur yang belum tahu, “Aku Wong Jawa” ini adalah program live Instagram yang diselenggarakan babad.id setiap akhir pekan pukul 16:00 WIB bersama para pegiat seni seni dan budaya, content creator, atau siapapun yang nguri-uri budaya Jawa.

Dalam live yang dipandu oleh Mukaromatun Nisa, Community Manager babad.id, Adham membagikan cerita bagaimana awal mulanya ia menyukai seni pewayangan.

Hal tersebut berawal saat ia diberi kakeknya wayang krucil, wayang kecil yang terbuat dari kayu, saat ia berusia 5 tahun.

“Dari kecil kakek sudah ngenalin wayang,” Adham mempertegasnya.

Menurut Adham, wayang krucil terebut tersebut mirip dengan Wayang Timplong khas Kediri yang terbuat dari kayu juga.

Uniknya, wayang ini tidak mengangkat cerita Mahabarata atau Ramayana, tetapi cerita rakyat khas daerah, misalnya cerita Panji dari Kediri ataupun modifikasi cerita rakyat lainnya.

Saat itu, Adham masih sama seperti anak kecil lainnya, menyukai mainan. Namun orangtuanya sempat merasa kebingungan lantaran Adham menolak diberi mainan mobil-mobilan.

”Dikasih mainan lego-legoan juga nggak mau,” Adham menjelaskan sambil menirukan gaya terheran-heran orangtuanya.

Hingga suatu hari, saat ada ulang tahun desanya, Desa Tugurejo Kecamatan Ngasem, ditanggaplah wayang.

Ia lantas pergi bersama orangtuanya, dan keesokan harinya dibelikan wayang karton.

“Saya sudah soweneng tuh dibeliin wayang,” jelas Adham dengan mata berbinar.

Sejak saat itu, Adham mengaku sering nyabet wayang. Saking seringnya, hingga tangan wayang tersebut putus dan hidungnya bengkok.

“Tapi ya asal nyabetin aja pas itu,” jelas Adham.

Bakat Adham Hilmi diwadahi SMPN 8 Kota Kediri

Kesukaan Adham terhadap wayang tersebut ia teruskan saat ia sekolah di SMP Negeri 8 Kota Kediri. Ia mengaku masuk sekolah tersebut melalui jalur prestasi pedalangan.

”SMPN 8 Kota Kediri itu mendukung seni karawitan, seni tari, seni pedalangan, seni vocal, seni sindhen, banyak bakat non akademik yang diungglin,” jelas Adham.  

Adham menceritakan bahwa saat PPDB terjadi Covid, seharusnya Adham harus tampil ndalang secara langsung, namun karena social distancing, akhirnya memvideokan bakatnya saja.

”Kepala sekolahnya langsung tertarik kak,” jelas Adham kepada host live Instagram @babaddotid.

Kemudian ketika itu latihan Gelar Seni Budaya Kota Kediri (Genibujari), Adham sempat diajak untuk melihat latihan dan diminta untuk coba mendalang secara langsung.

Ia diminta untuk mencoba memperlihatkan skill dan teknik ndalangnya.

“Saat itu belum belum perfek ya. Dari belajar keprak dsb, karena belajarnya juga otodidak.”

Mulai dari situ, Adham mengaku karirnya sebagai dalang sering diberi panggung.

Bagi sedulur babad.id yang ingin belajar terkait budaya Jawa mulai dari 0 atau mendapatkan informasi artikel pilihan babad.id, silahkan bergabung di channel whatsapp kami di sini

babad.id | Stori Loka Jawa
babad.id | Stori Loka Jawa babad.id | Stori Loka Jawa merupakan media online berbasis multimedia dengan konten utama seputar seni, budaya dan sejarah Jawa. Babad.id juga membuka ruang opini kepada penulis lepas.

Posting Komentar